Anak usia 13 Tahun Koreksi Hitungan NASA! Menarik bukan? Seorang anak berusia 13 tahun yang setingkat SMP berhasil mengkoreksi perhitungan tabrakan asteroid Apophis. Tabrakan yang menurut NASA awalnya diperkirakan hanya 1:45000 menjadi naik perbandingannya karena apophis diperkirakan akan menabrak salah satu satelit yang mengelilingi Bumi.
Perhitungan Nico Marquardt menunjukan pada tanggal 13 Oktober 2008, saat melakukan pertemuan terdekat dengan Bumi, Apophis akan memiliki kemungkinan menabrak 1 dari 40000 satelit yang ada dan mengalami perubahan lintasan orbit. Perubahan tersebut akan kembali terjadi tahun 2029 saat mendekati Bumi karena kembali Apophis kemungkinan akan mengalami tabrakan dengan satelit. Akibatnya pada tahun 2036, pada saat pertemuan dengan Bumi kemungkinan Apophis akan menabrak Bumi menjadi 1:450 atau seratus kali lebih tinggi dari perkiraan NASA.
Benarkah? Sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari NASA.
Di sisi lain, menurut cosmos4u yang ditulis Daniel Fischer seorang astronom Jerman, berita tentang meningkatnya kemungkinan tabrakan Apophis tidaklah benar. Hasil pembicaraan antara cosmos4u dan pakar NEO Don Yeoman menyatakan kalau pihak NASA belum mengadakan kontak dengan Nico Marquardt, dan kisah yang ditampilkan di berbagai tabloid dan koran di seluruh dunia ini merupakan cerita absurd atau bisa dikatakan ini merupakan sebuah hoax.
Menurut Don, sepanjang pertemuan terdekat antara Apophis dan Bumi pada tahun 2029, Apophis akan mendekati Bumi pada jarak 38900 km, atau berada dalam jarak geosynchronous yakni 42240 km. Tapi bagaimanapun, asteroid ini akan melintasi sabuk ekuatorial pada jarak 51000km. Ini berarti saat melintasi sabuk ekuatorial, ia akan berada di luar jarak geosynchronous. Ketidakpastian posisi Apophis saat mendekati Bumi diperkirakan sekitar 1500 km, dengan demikian Apophis tidak akan dan tidak bisa mendekati satelit Bumi. Apophis tidak akan melintasi bidang orbit Bulan pada jarak orbit Bulan.
Seringkali berita ditulis hanya untuk terlihat bombastis tanpa melakukan pengecekan pada sumber yang benar. Apophis adalah salah satu asteroid yang terus menerus berada dalam pengawasan NASA, karena memang berpotensi menabrak Bumi. Apophis yang juga dikenal sebagai 2004 MN4 sampai akhir tahun 2004 masih menjadi asteroid dengan kemungkinan tabrakan paling tinggi di tahun 2029. Namun awal tahun 2005 data radar menunjukan penurunan kemungkinan. Dan dalam beberapa bulan kemudian, kemungkinan terjadinya tabrakan pada tahun 2036 juga semakin merosot dan pada akhirnya mencapai angka perbandingan 1:45000. Dikutip dari www.langitselatan.com
Kamis, 20 November 2008
Indonesia akhirnya menang juga
Indonesia Melaju Ke Final Menantang Myanmar
Timnas Indonesia akhirnya berhasil lolos ke final turnamen Grand Royal Challenge 2008 usai mengalahkan klub Ulsan Hyundai Horang-I 4-3 di semi final, Rabu (19/11). Kemenangan atas Ulsan diraih dengan tidak mudah karena harus melalui drama adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 0-0 dalam 90 menit plus dua kali babak extra time.
Dalam drama adu penalti ini, sebenarnya dua pemain Indonesia sempat gagal mengeksekusi dengan baik. Bambang Pamungkas dan Ellie Aiboy yang menjadi algojo penalti pertama dan ketiga, gagal melaksanakan tugasnya dengan baik. Beruntung, penjaga gawang Markus Harison bermain gemilang dengan mementahkan tiga eksekusi pemain Ulsan (satu membentur mistar). Sementara Isnan Ali, Erol Iba, Charis Yulianto, dan Firman Utina menjadi penentu kemenangan lewat eksekusi yang merobek jala Ulsan.
Jalannya pertandingan sendiri cukup menarik. Di babak pertama Indonesia memiliki banyak peluang karena bermain menyerang. Hanya saja para pemain terlihat kurang tenang dalam melakukan finishing. Beberapa kali aksi dari Arif Suyono lewat aksi individunya merepotkan pertahanan Ulsan, begitupula dengan striker Bambang Pamungkas, namun tidak ada yang membuahkan gol.
Di awal babak kedua, tendangan Aliyudin dari luar kotak penalti hampir saja membuat Indonesia, unggul jika kiper Ulsan tidak berhasil mengamankan gawangnya. Pada menit ke-70, kapten Indonesia Chris Yulianto membuat blunder dengan melanggar pemain Ulsan di kotak penalti. Untungnya eksekusi penalti yang diambil oleh Kim Sung-Min masih melebar.
Pertandingan tetap berakhir 0-0 hingga akhir babak kedua. Saat dilangsungkan perpanjangan waktu pun, kedudukan tetap tidak berubah, sehingga dilanjutkan dengan adu penalti.
Menanggapi kemenangan ini, ketua BTN Rahim Soekasah mengaku bersyukur Indonesia berhasil melaju hingga ke final. Namun, masih ada yang ahrus diperbaiki terkait mentalitas bertanding para pemain.
”Tujuan utama timnas adalah juara AFF Suzuki Cup 2008. Untuk mencapai itu mereka tidak boleh tampil grogi seperti tadi. Mentalitas mereka harus diperbaiki agar bisa bermain bagus tanpa takut terhadap siapapun lawan yang dihadapi,” kata Rahim Soekasah.
Indonesia akan menghadapi Myanmar dalam pertandingan final yang akan berlangsung Jumat (21/11). Ini akan menjadi ajang balas dendam kekalahan 1-2 di babak penyisihan grup A lalu. Selain itu juga Indonesia ingin membalas kekalahan 0-1 dari Myanamar saat final Merdeka Games dua tahun lalu di Malaysia. Dikutip dari www.pssi-football.com
Timnas Indonesia akhirnya berhasil lolos ke final turnamen Grand Royal Challenge 2008 usai mengalahkan klub Ulsan Hyundai Horang-I 4-3 di semi final, Rabu (19/11). Kemenangan atas Ulsan diraih dengan tidak mudah karena harus melalui drama adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 0-0 dalam 90 menit plus dua kali babak extra time.
Dalam drama adu penalti ini, sebenarnya dua pemain Indonesia sempat gagal mengeksekusi dengan baik. Bambang Pamungkas dan Ellie Aiboy yang menjadi algojo penalti pertama dan ketiga, gagal melaksanakan tugasnya dengan baik. Beruntung, penjaga gawang Markus Harison bermain gemilang dengan mementahkan tiga eksekusi pemain Ulsan (satu membentur mistar). Sementara Isnan Ali, Erol Iba, Charis Yulianto, dan Firman Utina menjadi penentu kemenangan lewat eksekusi yang merobek jala Ulsan.
Jalannya pertandingan sendiri cukup menarik. Di babak pertama Indonesia memiliki banyak peluang karena bermain menyerang. Hanya saja para pemain terlihat kurang tenang dalam melakukan finishing. Beberapa kali aksi dari Arif Suyono lewat aksi individunya merepotkan pertahanan Ulsan, begitupula dengan striker Bambang Pamungkas, namun tidak ada yang membuahkan gol.
Di awal babak kedua, tendangan Aliyudin dari luar kotak penalti hampir saja membuat Indonesia, unggul jika kiper Ulsan tidak berhasil mengamankan gawangnya. Pada menit ke-70, kapten Indonesia Chris Yulianto membuat blunder dengan melanggar pemain Ulsan di kotak penalti. Untungnya eksekusi penalti yang diambil oleh Kim Sung-Min masih melebar.
Pertandingan tetap berakhir 0-0 hingga akhir babak kedua. Saat dilangsungkan perpanjangan waktu pun, kedudukan tetap tidak berubah, sehingga dilanjutkan dengan adu penalti.
Menanggapi kemenangan ini, ketua BTN Rahim Soekasah mengaku bersyukur Indonesia berhasil melaju hingga ke final. Namun, masih ada yang ahrus diperbaiki terkait mentalitas bertanding para pemain.
”Tujuan utama timnas adalah juara AFF Suzuki Cup 2008. Untuk mencapai itu mereka tidak boleh tampil grogi seperti tadi. Mentalitas mereka harus diperbaiki agar bisa bermain bagus tanpa takut terhadap siapapun lawan yang dihadapi,” kata Rahim Soekasah.
Indonesia akan menghadapi Myanmar dalam pertandingan final yang akan berlangsung Jumat (21/11). Ini akan menjadi ajang balas dendam kekalahan 1-2 di babak penyisihan grup A lalu. Selain itu juga Indonesia ingin membalas kekalahan 0-1 dari Myanamar saat final Merdeka Games dua tahun lalu di Malaysia. Dikutip dari www.pssi-football.com
Langganan:
Postingan (Atom)